rss
email
twitter
facebook

Senin, 17 Januari 2011

Kuliah Hukum Dagang

Beliau berkata (kurang lebih begini) “kalau anda hidup dijaman saya, mungkin anda sudah bunuh diri (pikir gw: jadi tragis banget begini).Jaman sekarang itu enak, apa-apa mudah. Menulis skripsi, pakai laptop, dan bisa dibawa kemana-mana. Mau nyari undang-undang  tinggal ketik di kolom mbah gugel, tik tik ketik tik, langsung keluar undang-undangnya.

Jaman saya dulu, menulis skipsi pakai mesin tik. Kalau salah, di tipe x, (kemudian beliau memperagakan peniupan tipe x yang dibubuhkan di kertas yang terpasang di mesin tik) fuuh…. fuuh… fuuh...
Kemudian hampir seluruh mahasiswa dikelas beliau tertawa  “huahhhahahahuahaahaha…” (cekikikan juga, nahan geli karena saking lucunya)

Setelah kelucuan mereda, tiba-tiba gw berpikir: pak.. pak.. anda sebenarnya sedang mengajar atau melawak?. Anda memang keren. Terima kasih pak.

Ps:
Mungkin kalau membaca tulisan ini ga terjamin akan merasakan juga kelucuan pada saat itu. Jadi belajarnya yaitu kudu banyak bersyukur dan dapat disimpulkan hidup memang bertambah indah ketika bertemu dengan orang-orang yang humoris secara alami.

Alhamdulillah. Semoga menjadi lebih baik. Semoga tercapai cita-cita masing-masing dari kita. Aamiin. 

Minggu, 16 Januari 2011

Waktu Zaman SMP

-surat dira untuk karra- (dealova)

Karra,
maaf... karena selalu membuat kamu marah
maaf... karena selalu membuat kamu benci sama aku
maaf... atas semua kepedihan yang aku timbulkan
maaf... karena selalu membuat kamu ngalah dalam segala hal
maaf... karena aku selalu keras kepala
maaf... karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
maaf... karena aku harus pergi ninggalin kamu...

terima kasih… karena kamu membuat hari-hariku indah
terima kasih… karena kamu telah mamperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semangat untuk hidup
terima kasih… karena kamu selealu menganggap aku pintar
terima kasih… karena kamu membuatku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras
terima kasih… karena kamu memberikan kebahagian terbesar dalam hidupku
terima kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
karena telah mengajari aku untuk mendoakan agar orang yang aku cintai bahagia
karena telah mengubah hidupku yang kosong
karena telah menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatku mengalah
kerena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bisa aku kasih ke kamu
karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupanku

terima kasih… karena telah menjadi bidadariku selama ini
aku enggak akan kemana-mana….

                                                                                                -Dira-


Pertama kali gw baca tulisan ini (jaman smp), termehek-meheklah gw.
maklum. baru puber. kebawa banget sama roman picisan. berharap Dira n Karra happy ending kisahnya, eh diranya malah “pergi”. jadi sama kayak film titanic. sebel sama yang buat cerita, tapi kalo ceritanya seperti yang gw mau, mungkin jadi ga lebih berkesan daripada cerita yang sekarang.   

Sekarang gw mau memandang dari sudut pandang yang berbeda, bukan dari sudut pandang roman picisan. sudut pandang kehidupan.

Ketika kita hidup, otomatis akan melakukan hal yang disebut interaksi. sewaktu SMA, guru sosiologi gw pernah bilang "ketika kita duduk diam dan ada seseorang yang tidak kita kenal lewat begitu saja dihadapan kita, dapat dikatakan kita dan orang tersebut telah berinteraksi."

Dan hasil dari  berinteraksi bisa hal yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, sehingga maaf dan terima kasih lah yang menjaga keseimbangan dalam berinteraksi atas hal menyenangkan maupun tidak menyenangkan.


Maaf... Terima kasih..

Sabtu, 15 Januari 2011

Dunia Yang Sederhana

Ada satu dunia yang membuat aku begitu terpana.
Dunia yang selalu ku rindu dalam setiap gelap dan terang dalam  setiap rintik dan badai.
Dunia yang ku maksud ini sederhana saja.
Dunia yang beralaskan tikar jalanan, berbatas pada perbedaan dan beratapkan pada kebersamaan.
Dunia yang ku maksud  ini sederhana saja.
Dunia yang mempertemukan aku dan dia, dia, dan dia.
Dia dan dia.
Lalu aku dengan dia yang lain, yaitu KITA.

Dunia yang ku maksud ini memang sederhana.
Bertemankan canda, suka, duka, logika, rasa dan asa yang kadang berbeda tapi ternyata semua itu

Sama….
Kesamaan pada kebenaran yang kita yakini.
Dunia yang kumaksud ini memang sederhana.
Di tempat yang sama, di titik yang sama, dengan orang yang sama.
Tapi dunia ini selalu memberikan ruang agar orang lain bisa berkarya.

Ya... inilah dunia yang ku maksud ini memang sederhana,.
Ada asa yang sederhana.
Mimpi yang sederhana.
Ruang yang sederhana.
Bahasa yang sederhana.
Karya yang sederhana dan cinta yang sederhana.

Ya... inilah dunia yang kupunya. dunia manusia yang sederhana

Jumat, 14 Januari 2011

Terima Kasih Untuk 13 January Yang Tak Biasa

Awalnya ku ingin meniti hari ini dengan “biasa-biasa” saja, tiada yang lebih special dari hari yang lain karena ku ingin setiap hari menjadi hari terbaik. Awalnya ku ingin hari ini berlangsung dengan “biasa saja”, seperti biasa penuh semangat, semangat Kamis bersama para sahabat (duduk bersama, berbagi, berbincang hal yang terkadang kita akui itu memang gak penting dan begitulah, hehehe... Seperti Kamis yang biasanya kita lalui bersama. Tapi nyatanya tak ku dapatkan hal itu diawal, Kamis ini aku merasa sendiri (walau biasa aja sih) tapi tetap ada yang berbeda jika tanpa kalian).

Awalnya ku ingin meniti hari ini dengan biasa-biasa saja, walau banyak sms masuk dengan bahasa-bahasa yang “alai”, tapi ku sikapi dengan datar-datar saja. Kusambut sih, tapi ya sudahlah, ujung – ujungnya hanya ku bilang, "terima kasih" Hhhmmmmm,... Ternyata aku salah, nyatanya hari ini memang berbeda. Semua berubah menjadi berbeda saat kalian datang, ditengah keseriusan diskusi seolah dunia berhenti dan tak ada yang lain selain kedatangan kalian. Jujur, tak pernah ku sangka atau kubayangkan sebelumnya, ternyata kalian datang membawa beberapa bingkisan dan dua api kecil yang mencuri semua perhatianku.

Awalnya ku ingin meniti hari ini dengan “biasa-biasa” saja, tapi ternyata hari ini memang bukanlah hari yang biasa saja, hari ini sangat special, tak bisa kunafikan itu. Dua api menari di atas lilin, terbuai oleh angin, seolah tak sabar menanti waktu untuk kepastian yang lain. Tak lama waktu berselang lilin pun mendapat kepastian, ucapan terima kasih dan doa membersamai sore itu. Ada beberapa doa yang ku ingat, “buat retno, tetaplah menjadi retno yang selama ini saya kenal, tetap berpikir dan berkehendak merdeka”, “buat retno moga makin soleh ya nduk” (hhmmmm,,,, kesolehan seperti apa sih yang kalian maksud….???) kupikir aku bisa soleh dengan gaya dan cara ku.. hehehehe ;-P, "buat retno semoga makin ini, makin itu, begini dan begitu,,, bla,, bala,,, bla…..  Eehhh,,, satu lagi ada empat pesan singkat yang coba ku ingat "beriman, berilmu,beramal dan berakhlak mulia". Terima kasih.

Awalnya ku ingin meniti hari ini dengan “biasa-biasa” saja, tapi ternyata hari ini memang bukanlah hari yang biasa. Ada satu lagi yang spesial di sore itu,, atas usul salah seorang diantara kita (nama dirahasiakan) kalian akhirnya mengeluarkan barang-barang yang menurut kalian itu adalah barang terbaik kalian. Saat itu juga semua sibuk deh, bongkar tas, kantong, dompet dan lain-lain. Berikut adalah barang paling terbaik dari kalian itu kawan:
  • “… Sekali Lagi” buku itu menjadi barang terbaik k.yudi untuk ku, saat ku lihat buku itu masih dengan kata – kata yang sama “Buku, pesta dan cinta”, ku dapatkan gunting kuku dan permen juga darinya. Terima kasih untuk ini semua, atas waktu dibalik segala kesibukan yang ada, bersedia datang dan bergabung kembali bersama teman-teman. Terima kasih
  • Tissue, bercover hijau, menjadi barang terbaik dari mb.Arum untuk ku. Terima kasih untuk semua nya, terima kasih atas ide ini,, “akhirnya ku miliki semua barang – barang terbaik dari kawan – kawan ku..” hhahhahhaha. Terima kasih
  • Gelang bunga penuh warna (gelang yang tak asing buat ku) menjadi barang terbaik muthia untuk ku. Memang sih gelang itu penuh makna baginya (selalu ku dengar cerita lebai saat dia bilang tentang gelang itu ) ;-p. kini gelang ini telah berpindah ke tangan ku dan dia yang akan menemani ku. Terima kasih sahabat terbaik ku… terima kasih
  • Benda yang sama (tapi berbeda) ku dapatkan dari Ridho, gelang hitam bertuliskan “BANGKIT! LAWAN KORUPSI!” itu menjadi barang terbaiknya untuk ku. Ku lihat Memang gelang itu tak pernah lepas dari tangannya…??? Dan kini dia juga menemani ku. Terima kasih
  •  Stabilo kuning kecil yang lucu, menjadi barang terbaik fina untuk ku,,, dia bilang “no,,, stabilo ini selalu menemani aku saat belajar”, dan lewat ini aku ingin bilang “fin,,, kini stabilo ini yang akan menemani ku saat belajar” hehehe. Semangat yak… Terima kasih
  • Agenda kecil bergambar Bear,,,, di dalam nya sudah ada beberapa goresan pena,, goresan tugas – tugas kuliah dan goresan lain,,, inilah barang terbaik dari Dewi untuk ku. Kau adalah yang pertama mengucapkan selamat hari lahir pada ku. Terima kasih
  • Buku sakti,,, buku kecil yang jarang lepas dari tangan ku dulu sewaktu SMA (kumpulan juz 30, 29,28, hadits Arba’in dan Al-ma’tsurat) buku biru itu menjadi barang terbaik dari Toni untuk ku. Semoga buku ini bisa menyatukan rangkaian kata dan ingatan yang mulai berceceran, mulai terlupa dan hilang. ia akan menemani ku mengukir ingatan yang baru. Terima kasih
  • Foto ukuran 4x6, foto sedikit narsis ini menjadi barang terbaik dari Nur untuk ku. Ada tanda tangan dan nama yang terukir dibelakangnya. Jarang – jarang ni dapet foto dari orang narsis… hhehhee.. semangat ya dhek, terus belajar ya,,, jadilah jurnalis yang selalu berpihak pada kebenaran yang kau yakini. Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Stiker kecil bertuliskan “membuat jejak PRESTASI itu pasti” menjadi pilihan barang terbaik dari Lina untuk ku. Terus belajar ya,,, jadilah apa yang lina itu adalah lina, lina bukanlah bukan lina, dan aku tau kau pasti bisa. Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Buku saku aktivis dakwah.. tuing,, tuing,,,, berat boy…. Aktipis dakwah… hehehee.. buku ini menjadi barang terbaik dari Vira untuk ku. Saat ku buka di dalam nya memang begitulah seharusnya kita, itu nilai yang tak dapat ditawar lagi oleh kita yng bergerak atas dasar islam (tapi masih banyak tawaran lain kok,,,, hheheh), tetap tersenyum dan semangat, itulah Vira yang ku kenal,,  terus belajar ya,,, Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Mbah Hasan kini hadir bersama kita ;-),,,, Al-ma’tsurat ini manjadi barang terbaik Lya untuk ku,,, sudah tak baru, tapi inilah tanda bahwa Al-Ma’tsurat ini selalu menemani mu dikala pagi dan petang kawan, kini ia menjadi nilik ku dan ia akan menemani setiap pagi dan petang ku. Keceriaan adalah dirimu. Semangat ya… Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Slayer pink bertuliskan Ratri / Psikologi 2010  ini menjadi barang terbaik dari nya untuk ku. Pink,,,, awalnya sangat anti demgan warna ini, tapi entah kenapa kini tak sedikit barang yang ku miliki berwarna sama.. ;-). Semangat itulah Ratri yang ku kenal. Terus belajar ya dhek,,, jaga semangat dan teruslah berproses. Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Spidol coklat muda, ini menjadi barang terbaik dari Aris, personil baru yang aku pun belum kenal dengannya. Selamat datang di rumah kami, inilah rumah sederhana yang selama ini kami bangun, selamat datang dan selamat bergabung. Terus belajar bersama dan Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih
  • Terima kasih juga untuk Nining dan azam,,  terus belajar ya dhek. Hari – hari esok masih panjang, hari – hari esok adalah milik kalian. Tetap semangat dan selamat bergabung bersama kami dalam keluarga yang sederhana ini. Jadikan kami sebagai keluarga kalian. Terima kasih

Terima kasih ya untuk semuanya…. Masih ada lagi,, fitri, jems, novi, aisyah, hanna, asma, tiko (walau kalian tak datang, tapi semangat kalian ada bersama ku…), tak akan menghilangkan substansi walau hanya lewat sms. hehehehe...

Terima kasih untuk semua. Terima kasih. Terkadang aku tak peduli apa kata orang-orang di luaran sana tentang kita.. karena yang ku tahu kalian adalah keluargaku. Keluarga yang ada saat yang lain tak ada. Semoga ukhuwah ini akan tetap subur kala yang lain luntur… Terima kasih… TERIMA KASIH…

AKAN SELALU ADA ASA YANG SAMA SELAMA KITA MASIH MENATAP
LANGIT YANG SAMA


*Akan ku simpan semua yang terbaik dari kalian dan ku bingkai bersama kenangan indah itu, ku jadikan mozaik kesempurnaan segala asa … terima kasih

Kamis, 13 Januari 2011

Momentum


Itulah yang mempertemukan kita
Lewat mimpi-mimpi yang sama
Lewat resah dan risau yang senada
Begitulah katamu kita
Berbeda dalam bingkai
Tapi sama dalam visi dan misi
Ah, biarlah momentum itu melukiskan kisahnya sendiri
Kita memang terpaut ruang dan waktu
Kita pun sudah jarang bertukar canda dan tawa
Pun jua asa, rasa, dan cerita

Semoga,
Momentum yang ada masih tersisa.
Sungguh pun,
Nyata adanya kita
Tak akan pernah memisahkan kita

Rabu, 12 Januari 2011

Mengapa Kami Mendaki

Mendaki gunung bukanlah persoalan hukum, yang hitam putih, boleh atau tidak. Naik gunung juga tidak terlalu berkaitan dengan jenis kelamin sang pendaki. Mendaki gunung adalah masalah perasaan. Ketajaman mata hati, kejernihan pikiran dan inspirasi yang berlimpah. Gunung mengajarkan tentang kesejatian makna hidup dan perjuangan mencapai puncak kemenangan.

Gie meninggal di puncak Mahameru dalam usia 27 tahun. Masih sangat muda. Dan dalam kemudaannya dia telah mampu berbuat banyak untuk negerinya. Meskipun secara genetik, dia bermata sipit dan berkulit terang. Sebuah pertanda fisik dia adalah seorang Tionghoa. Gie bisa mengindonesia— salah satunya—karena gunung yang dijelajahinya.

Memiliki kecintaan terhadap alam: gunung, sungai, danau, lembah dan segala keelokan nusantara, akan membantu kita memahami Indonesia. Sesungguhnya, di sanalah terletak kesadaran seorang warga nusantara. Pendakian bukan hanya persoalan senang-senang, hobby, atau killing the time. Setiap posko yang dilalui mrupakan pertanda bagi sebuah pencapaian kesadaran.

Karena itu, janganlah melarang siapapun untuk menikmati negerinya. Bagi yang menelanjangi setiap lekuk gunung di nusantara ini, juga jangan hanya karena superioritas belaka. Atau bahkan hanya karena membunuh kebosanan. Jadikan gunung alat introspeksi permasalahn bangsa. Muhammad [shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wasallam] juga mendaki Hira untuk merefleksi persoalan ummatnya. Itu jika kita ingin meneladani manusia paripurna.
*Amin Sudarsono