rss
email
twitter
facebook

Minggu, 16 Januari 2011

Waktu Zaman SMP

-surat dira untuk karra- (dealova)

Karra,
maaf... karena selalu membuat kamu marah
maaf... karena selalu membuat kamu benci sama aku
maaf... atas semua kepedihan yang aku timbulkan
maaf... karena selalu membuat kamu ngalah dalam segala hal
maaf... karena aku selalu keras kepala
maaf... karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
maaf... karena aku harus pergi ninggalin kamu...

terima kasih… karena kamu membuat hari-hariku indah
terima kasih… karena kamu telah mamperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semangat untuk hidup
terima kasih… karena kamu selealu menganggap aku pintar
terima kasih… karena kamu membuatku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras
terima kasih… karena kamu memberikan kebahagian terbesar dalam hidupku
terima kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
karena telah mengajari aku untuk mendoakan agar orang yang aku cintai bahagia
karena telah mengubah hidupku yang kosong
karena telah menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatku mengalah
kerena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bisa aku kasih ke kamu
karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupanku

terima kasih… karena telah menjadi bidadariku selama ini
aku enggak akan kemana-mana….

                                                                                                -Dira-


Pertama kali gw baca tulisan ini (jaman smp), termehek-meheklah gw.
maklum. baru puber. kebawa banget sama roman picisan. berharap Dira n Karra happy ending kisahnya, eh diranya malah “pergi”. jadi sama kayak film titanic. sebel sama yang buat cerita, tapi kalo ceritanya seperti yang gw mau, mungkin jadi ga lebih berkesan daripada cerita yang sekarang.   

Sekarang gw mau memandang dari sudut pandang yang berbeda, bukan dari sudut pandang roman picisan. sudut pandang kehidupan.

Ketika kita hidup, otomatis akan melakukan hal yang disebut interaksi. sewaktu SMA, guru sosiologi gw pernah bilang "ketika kita duduk diam dan ada seseorang yang tidak kita kenal lewat begitu saja dihadapan kita, dapat dikatakan kita dan orang tersebut telah berinteraksi."

Dan hasil dari  berinteraksi bisa hal yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, sehingga maaf dan terima kasih lah yang menjaga keseimbangan dalam berinteraksi atas hal menyenangkan maupun tidak menyenangkan.


Maaf... Terima kasih..

0 komentar:

Posting Komentar